Rasanya
agak aneh, melihat foto formal saya berdiri menerima trofi dari beliau Bapak
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sekaligus Piagam Penghargaan yang
ditandatangani oleh beliau Bapak Bupati. Seringkali, pandangan orang hanya terhenti
pada nama yang terukir dalam trofi tersebut: Makruf
Sodikin, S.Pd., MM.Pd. (Pengawas
Sekolah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan)
Padahal,
kalau kita bicara jujur dari hati ke hati, trofi tersebut sebenarnya terasa
sangat berat kalau harus saya bawa dan pajang sendiri. Bukan karena bobot
fisiknya, namun karena bobot tanggung jawab dan kerja keras yang diwakilinya.
Mari kita luruskan: Penghargaan ini bukanlah milik saya, tapi bukti nyata dari
kerja tim yang luar biasa yang melibatkan Anda semua.
Siapa
Bintang dan Sutradara Sebenarnya?
Saya
selalu melihat peran pengawas sekolah ibarat
seorang dirigen dalam sebuah orkestra. Kami mungkin memegang tongkat, mengendalikan tempo,
dan menjaga harmoni. Tapi siapa yang sesungguhnya memainkan musiknya? Siapa
yang menghasilkan nada indah yang menyentuh jiwa?
Tentu
saja, jawabannya adalah Anda, para ujung tombak di sekolah dan di kelas.
Yang
pertama adalah Bapak/Ibu Kepala Sekolah: Anda adalah pemimpin strategis di
lapangan. Anda yang berani mengambil keputusan sulit, Anda yang memimpin transformasi,
dan Anda juga yang membuat setiap visi menjadi terwujud di satuan pendidikan.
Yang
kedua yaitu Bapak/Ibu Guru: Anda adalah seniman sejati di garis depan. Anda
yang setiap hari selalu menghadapi tantangan kelas yang dinamis, Anda yang menyalakan
inspirasi di mata murid, dan Anda pula yang harus sabar menanamkan nilai-nilai karakter untuk calon pemimpin masa depan.
Selain itu,
dalam frame keberhasilan ini, ada satu dapur strategi yang tak boleh dilupakan,
yaitu Komunitas Belajar Pengawas Sekolah atau biasa kita sebut dengan KKPS
(Kelompok Kerja Pengawas Sekolah).
Kepada
segenap Bapak/Ibu Rekan Sejawat Pengawas Sekolah yang luar biasa, terima kasih
atas peran penting panjenengan (Anda) semua.
Panjenengan
adalah mitra (sparring partner) yang selalu menguji ide dan strategi kami.
Panjenengan
adalah papan suara (sounding board) yang memastikan bahwa kebijakan pendampingan kami konsisten dan berimbang di seluruh satuan pendidikan.
Panjenengan
adalah teman seperjuangan yang tak pernah mengeluh untuk terus berbagi beban
dan solusi saat menemui jalan buntu di lapangan.
Penghargaan
ini adalah pengakuan atas kekompakan kita dalam merumuskan dan menjabarkan visi
misi kita. Tanpa diskusi, kritik membangun, dan dukungan moral dari komunitas,
langkah kita tidak mungkin akan sekuat ini.
Kemenangan
ini tidak lahir dari laporan formal yang rapi, tapi dari gotong royong harian
yang mungkin sering luput dari perhatian. Inilah DNA sukses kita.
Kisah
keberhasilan ini mengingatkan kita pada sebuah kutipan yang sangat mendasar:
"Sendirian
kita hanya bisa melakukan sedikit, bersama-sama kita bisa melakukan
banyak." (Helen Keller)
Ya,
kami telah membuktikan bahwa kebersamaan antara pengawas, kepala sekolah, dan
guru menghasilkan daya ledak yang luar biasa.
Trofi/Piagam
Penghargaan adalah Titik Bakar, bukan Garis Finish.
Titik
bakar atau stasiun pengisian bahan bakar (pit stop). Ini adalah validasi bahwa
arah yang kita tuju sudah benar. Sekarang, mari kita isi ulang energi, kita
kencangkan sabuk pengaman, dan kita siapkan diri untuk perjalanan inovasi
berikutnya.
“Selamat
untuk semuanya, dan Selamat Hari Guru untuk para penyandang Profesi Guru!”
Mari
kita buktikan, bahwa kita tidak hanya bisa mendapatkan satu penghargaan, tapi
kita bisa menorehkan ribuan prestasi kecil setiap harinya di setiap satuan pendidikan.
(Makruf S Marmah)