Minggu, 15 Juni 2025

Pelepasan Siswa Kelas 6 SDN Pucungroto: Harmoni Seni Karawitan Meriahkan Perpisahan

SDN Pucungroto merupakan sekolah negeri yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang. Pada tanggal 14 Juni 2025, SD Negeri Pucungroto yang berlokasi di Desa Pucungroto, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, menggelar acara pelepasan siswa kelas 6 dengan penuh kemeriahan. Acara tersebut menjadi momen penting bagi para siswa yang telah menuntaskan pendidikan dasar mereka di sekolah yang dikenal potensial baik dari sisii kuantitas maupun kualitas.

Acara pelepasan siswa tersebut dihadiri oleh berbagai stake holder terkait, di antaranya Koordinator Wilayah (Korwil) Disdikbud, Kepala Desa Pucungroto, Komite Sekolah, serta para mantan guru SDN Pucungroto. Kehadiran mereka menjadi salah satu bukti dukungan dan perhatian terhadap kemajuan pendidikan di SDN Pucungroto.

Salah satu rangkaian acara yang menyita perhatian tamu undangan adalah penampilan seni karawitan oleh siswa-siswi SDN Pucungroto yang merupakan hasil bimbingan pelatih seni karawitan (Joko Susilo), dalam mengembangkan bakat seni tradisional jawa. Dengan memainkan alat musik gamelan seperti kendang, gong, saron, kempul, dan kenong para siswa berhasil memikat para tamu undangan dengan menunjukkan potensi seni budaya yang dimiliki.

Kepala SDN Pucungroto (Kiryati, S.Pd.) menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi kepada semua pihat yang telah berkontribusi sehingga agenda pelepasan siswa kelas 6 dapat terlaksana. Dalam sambutannya, beliau juga tetap berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan bakat siswa, baik di bidang akademik maupun non-akademik seperti seni budaya.

Pelepasan siswa kelas 6 SDN Pucungroto tahun ini, menjadi bukti nyata bahwa sekolah ini tidak hanya unggul dalam prestasi akademik, tetapi juga aktif melestarikan seni dan budaya lokal. Dukungan dari berbagai pihak serta penampilan seni karawitan yang memukau semakin memperkuat posisi SDN Pucungroto sebagai sekolah potensial di wilayah Kecamatan Kajoran. (Makruf S Marmah)

Jumat, 13 Juni 2025

SDN Kajoran 2 Lepas 21 Siswa Kelas 6, Siap Lanjutkan Pendidikan ke Jenjang SMP


    Acara pelepasan siswa-siswi kelas 6 SDN Kajoran 2 tahun pelajaran 2024/2025 berlangsung khidmad dan meriah pada hari Kamis, 12 Juni 2025. Acara tersebut dihadiri oleh Koordinator Wilayah (Korwil) Disdikbud Kecamatan Kajoran, Kepala Desa, Komite Sekolah, Dewan Guru, dan segenap wali murid serta para siswa-siswi kelas 6 yang memenuhi ruangan Aula Balai Desa Kajoran.

    Siti Isnaeni, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SDN Kajoran 2 mengucapkan selamat dan apresiasi atas perjuangan para siswa yang selama kurun waktu enam tahun telah berhasil menuntaskan belajarnya.  Ucapan terima kasih juga beliau sampaikan atas dukungan dari semua pihak, terutama orang tua murid dan guru sehingga lulusan tahun ini semuanya telah diterima di jenjang SMP/MTs, bahkan ada juga yang diterima di SMPN 1 Kota Magelang.

    Ketua Komite Sekolah (Muslikhun) dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas sinergi yang terjalin antara sekolah dan masyarakat dalam mendukung proses pembelajaran di SDN Kajoran 2. Sementara itu, Ketua Paguyuban Wali Murid Kelas 6 (Abdurrohman Mujib) menyampaikan rasa syukur atas prestasi yang telah dicapai oleh siswa-siswi SDN Kajoran 2 serta berharap agar ke depannya dapat lebih berprestasi lagi.

    Korwil Disdikbud Kecamatan Kajoran, dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih serta apresiasi kepada segenap keluarga besar SDN Kajoran 2 yang telah berhasil mengantarkan putra-putrinya menyelesaikan jenjang awal di pendidikan dasar. Selain itu, beliau juga berpesan kepada para siswa “Raih cita-citamu dan jangan takut untuk bermimpi, karena berbekal cita-cita dan mimpi itulah  hidup kalian akan terarah” demikian kata Makruf Sodikin, S.Pd., MM.Pd.
 
    Suasana semakin semarak dengan penampilan seni dari para siswa, mulai dari tari, musik dan paduan suara. Penampilan tersebut mendapat sambutan hangat dari seluruh tamu yang hadir. Pada puncak acara, diumumkan peringkat kelulusan untuk siswa kelas 6 dan pemberian penghargaan/apresiasi khusus bagi mereka yang berprestasi, termasuk penyerahan sertifikat tahfidz kepada enam siswa yang telah berhasil hafal Al-Quran Juz 30. (Makruf S Marmah)

Rabu, 28 Mei 2025

Kunjungan Takmir Masjid “AR-ROHMAN” Borobudur ke Masjid “JOGOKARIYAN” Yogyakarta: NGANGSU KAWRUH MANAJEMEN MASJID

Masjid Ar-Rohman Dusun Janan Borobudur adalah salah satu masjid yang berada di jantung kota Borobudur, tepatnya di Jalan Pramudya Wardhani Borobudur Magelang. Belum lama ini, tepatnya pada tanggal 11 Mei 2025, Takmir Masjid Ar-Rohman melakukan kunjungan studi referensi ke Masjid Jogokariyan Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali ilmu (ngangsu kawruh) terkait manajemen masjid yang efektif dan inovatif, guna meningkatkan kualitas pengelolaan Masjid.

Masjid Jogokariyan dikenal sebagai salah satu masjid dengan manajemen terbaik di Indonesia yang mampu menjadikan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Pengelolaan masjid ini mengedepankan kompetensi pengurus dan wawasan luas tentang manajemen sehingga masjid dapat berfungsi sebagaimana pada masa Rasulullah SAW, yakni 70% digunakan sebagai gerakan sosial dan 30% untuk ibadah.

Dalam kunjungan tersebut, takmir Masjid Ar-Rohman mendapakan pelajaran tentang berbagai aspek manajemen masjid, mulai dari struktur organisasi, budaya organisasi, hingga manajemen sumber daya manusia yang melibatkan warga sekitar masjid secara aktif. Pendekatan ini terbukti telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat sekitar dan menjadikan Masjid Jogokariyan sebagai inspirasi pengelolaan masjid di seluruh Indonesia.

Selain itu, takmir Masjid Jogokariyan juga berbagi strategi komunikasi yang persuasif dan personal dalam membangun hubungan dengan jamaah dan masyarakat, termasuk mengadakan berbagai kegiatan sosial yang melibatkan komunitas muslim maupun non-muslim. Hal ini turut mendukung kemakmuran masjid dan kenyamanan para pengunjungnya.

Kunjungan studi referensi ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi Takmir Masjid Ar-Rohman untuk mengimplementasikan berbagai strategi dan sistem manajemen yang telah dipelajari, seperti program jamaah teraktif yang pernah diterapkan di beberapa masjid lain sebagai upaya mendorong jamaah lebih rajin beribadah dan aktif dalam kegiatan masjid. Dengan demikian, Masjid Ar-Rohman dapat berkembang menjadi pusat kegiatan umat yang lebih optimal dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat.

Kegiatan studi referensi ini menunjukkan komitmen Takmir Masjid Ar-Rohman dalam meningkatkan kualitas pengelolaan masjid melalui pembelajaran dan adaptasi praktik baik dari masjid-masjid lain yang telah sukses dalam manajemen dan pemberdayaan jamaah. (Makruf S Marmah)

Selasa, 27 Mei 2025

Penyerahan Bantuan Dana Gotong Royong Anggota Pramuka Kwarran Kajoran untuk Korban Tanah Longsor di MI/RA Al-Huda Pandanretno

Kwarran Kajoran kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama dengan menyalurkan bantuan Dana Gotong Royong kepada MI/RA Al-Huda Pandanretno yang baru-baru ini mengalami musibah tanah longsor. Kegiatan penyerahan bantuan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Mei 2025, bertempat di MI/RA Al-Huda Pandanretno. Acara tersebut dihadiri oleh Korwil Disdikbud Kecamatan Kajoran, Waspendais, Ketua PGRI Cabang Kajoran, Pengurus K3S Kajoran, Pengurus Andalan Ranting Kajoran, guru dan tenaga kependidikan dari MI/RA Al-Huda Pandanretno, serta perwakilan dari pemerintah desa setempat.

Dalam sambutannya, Korwil Disdikbud Kecamatan Kajoran menegaskan pentingnya semangat gotong royong dan kepedulian sosial dalam Gerakan Pramuka, terutama dalam membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana. “Bantuan Dana Gotong Royong ini merupakan wujud nyata dari nilai-nilai kepramukaan yang mengajarkan kita untuk saling membantu dan peduli terhadap sesama. Kami berharap bantuan ini dapat sedikit meringankan beban yang sedang tertimpa musibah dan memotivasi semua pihak untuk bangkit kembali setelah musibah ini,” ujar Makruf Sodikin selaku Korwil Disdikbud Kecamatan Kajoran. Sementara itu, Makmuriyah selaku Ketua Kwarran Kajoran menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak atas terlaksananya kegiatan Pramuka Peduli Kwaran Kajoran tersebut.

Musibah tanah longsor yang melanda MI/RA Al-Huda Pandanretno beberapa waktu lalu menyebabkan kerusakan pada beberapa fasilitas sekolah sehingga mengganggu aktivitas belajar mengajar. Dengan adanya aksi peduli dari anggota Pramuka Kwarran Kajoran diharapkan proses pemulihan dapat berjalan lebih cepat dan lancar. Selain itu, dengan kehadiran teman-teman anggota pramuka Kecamatan Kajoran, keluarga MI/RA Al-Huda Pandanretno merasa tersulut semangatnya untuk lekas bangkit dari musibah yang baru saja dialaminya. Demikian yang disampaikan oleh Titik Ernawati (Kepala MI Al-Huda Pandanretno) dalam sambutannya.

Kegiatan ini juga menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi antar anggota Pramuka Kwarran Kajoran dengan masyarakat sekitar, khususnya di lingkungan pendidikan. Semangat kebersamaan dan kepedulian yang ditunjukkan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk dterus berkontribusi dalam membangun lingkungan yang lebih baik dan tangguh dalam menghadapi bencana. (Makruf S Marmah)


Jumat, 28 Februari 2025

PADUSAN: Dari Sungai ke Kolam Renang, Tradisi Menyucikan Diri Menjelang Ramadhan

    Tradisi Padusan, atau mandi besar, telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari persiapan masyarakat Jawa menyambut bulan suci Ramadhan. Dahulu, ritual penyucian diri ini umumnya dilakukan di sungai, sendang, atau kalen (irigasi) yang mengalirkan air alami. Namun, seiring perkembangan zaman dan ketersediaan fasilitas, tradisi Padusan kini banyak bergeser ke kolam renang modern yang menjamur di berbagai daerah.

Evolusi Lokasi, Esensi Tetap Sama
    Pada masa lampau, Padusan di sungai atau kalen bukan hanya sekadar membersihkan diri secara fisik. Lebih dari itu, terdapat nilai-nilai spiritual dan simbolik yang terkandung di dalamnya. Air sungai yang mengalir dianggap sebagai simbol pembersihan jiwa dari segala dosa dan kesalahan. Masyarakat berbondong-bondong datang, berendam, dan saling menyiramkan air, menciptakan suasana kebersamaan yang kental.
    Namun, kondisi sungai yang semakin tercemar dan akses yang terbatas membuat kolam renang menjadi alternatif yang lebih praktis. Kolam renang menawarkan air yang bersih, fasilitas yang memadai, dan keamanan yang lebih terjamin. Tak heran, menjelang Ramadhan, kolam renang selalu dipadati pengunjung yang ingin melaksanakan tradisi Padusan.

Pergeseran Makna dan Tantangan
    Meski lokasinya berubah, esensi Padusan sebagai upaya menyucikan diri seharusnya tetap dipertahankan. Namun, tak dapat dipungkiri, pergeseran lokasi ini juga membawa konsekuensi terhadap makna dan pelaksanaannya. Di kolam renang, suasana sakral dan khidmat yang dulu terasa di sungai terkadang luntur oleh hiruk pikuk dan kesenangan semata.
    Selain itu, tradisi Padusan di kolam renang juga menimbulkan beberapa tantangan. Pengelola kolam renang harus memastikan kebersihan dan keamanan kolam, serta mengatur jumlah pengunjung agar tidak terjadi kepadatan yang berlebihan. Di sisi lain, masyarakat juga perlu menjaga kesopanan dan menghormati nilai-nilai tradisi saat melaksanakan Padusan di kolam renang.

Menjaga Tradisi dengan Bijak
    Padusan adalah warisan budaya yang patut dilestarikan. Pergeseran lokasi dari sungai ke kolam renang adalah sebuah keniscayaan yang perlu disikapi dengan bijak. Yang terpenting adalah bagaimana kita tetap menjaga esensi Padusan sebagai upaya membersihkan diri secara fisik dan spiritual, serta menjalin kebersamaan dengan sesama. (Makruf S Marmah)

Selasa, 04 Februari 2025

Apresiasi itu Wajib: Pentingnya Memberi Penghargaan kepada Guru



(Photo: Dokumen Pribadi)
Di tengah perkembangan zaman yang semakin pesat, peran guru sebagai pendidik dan pembimbing generasi penerus bangsa menjadi semakin krusial. Mereka tidak hanya bertanggung jawab untuk mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan kepribadian siswa. Oleh karena itu, memberikan apresiasi atau penghargaan kepada guru adalah suatu hal yang wajib dilakukan. Apresiasi kepada guru itu sangat penting karena hal tersebut dapat berdampak positif dalam dunia pendidikan.

1. Meningkatkan Motivasi dan Semangat Kerja

Pemberian penghargaan kepada guru dapat menjadi sumber motivasi yang besar. Ketika guru merasa dihargai atas usaha dan dedikasinya, mereka akan lebih termotivasi untuk terus meningkatkan kualitas pembelajarannya. Penghargaan bisa datang dalam berbagai bentuk, mulai dari ucapan terima kasih sederhana hingga penghargaan resmi seperti sertifikat atau piagam. Semua bentuk apresiasi ini dapat membuat guru merasa diakui dan dihargai, yang pada gilirannya akan meningkatkan semangat kerja mereka.

2. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Positif

Apresiasi terhadap guru juga berkontribusi pada terciptanya lingkungan belajar yang positif. Ketika guru merasa dihargai, mereka akan lebih bersemangat dalam mengajar dan lebih peduli terhadap perkembangan siswa. Hal ini menciptakan suasana kelas yang lebih kondusif, di mana siswa merasa nyaman untuk belajar dan berinteraksi. Lingkungan belajar yang positif sangat penting untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif.

3. Mendorong Inovasi dalam Pembelajaran

Penghargaan juga dapat mendorong guru untuk berinovasi dalam metode pengajaran mereka. Dengan adanya pengakuan atas usaha mereka, guru akan lebih berani mencoba pendekatan baru dan kreatif dalam mengajar. Inovasi ini tidak hanya bermanfaat bagi guru itu sendiri tetapi juga bagi siswa, yang mendapatkan pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermanfaat.

4. Menjadi Teladan bagi Siswa

Ketika guru mendapatkan penghargaan, hal ini juga memberikan contoh yang baik bagi siswa. Siswa akan belajar bahwa kerja keras dan dedikasi akan dihargai, sehingga mereka terdorong untuk melakukan hal yang sama dalam belajarnya. Apresiasi dapat menanamkan nilai-nilai positif seperti disiplin, tanggung jawab, dan kerja keras pada generasi muda.

5. Menghargai Peran Guru dalam Masyarakat

Memberikan penghargaan kepada guru juga merupakan bentuk pengakuan terhadap peran penting mereka dalam masyarakat. Guru adalah pilar pendidikan yang membantu membentuk masa depan bangsa. Dengan menghargai jasa-jasa mereka, kita turut serta dalam menghormati profesi pendidik dan tenaga kependidikan, dan menunjukkan bahwa kita menghargai kontribusi mereka terhadap pembangunan sumber daya manusia.

Memberikan apresiasi atau penghargaan kepada guru bukanlah sekadar formalitas, tetapi merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam dunia pendidikan. Dengan menghargai dedikasi dan kerja keras para pendidik dan tenaga kependidikan, kita tidak hanya meningkatkan motivasi mereka tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi siswa.

Apresiasi itu wajib, karena tanpa pengakuan atas usaha mereka, kita mungkin akan kehilangan semangat para pendidik dan tenaga kependidikan yang telah berjuang keras untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa. Mari kita bersama-sama memberikan apresiasi kepada para guru dan tenaga kependidikan sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa mereka! (Makruf S Marmah)


Sabtu, 01 Februari 2025

Rapat Kerja K3S Kecamatan Kajoran: Sinergi Meningkat, Prestasi Melesat

Rapat Kerja (Raker) Kelompok Kerja Kepala Kekolah (K3S) “Dwija Rembug” Kecamatan Kajoran yang berfungsi sebagai evaluasi dan laporan dari masing-masing komisi serta perencanaan kerja untuk satu tahun ke depan telah berlangsung dengan sukses pada hari Jumat, 31 Januari 2025. Bertempat di Gedung Pertemuan “RM. Sumber Rejeki Mulyo” Jl. Magelang-Purworejo Km.12, Tempuran Magelang, raker dibuka oleh Makruf Sodikin, S.Pd., MM.Pd selaku Korwil dan dihadiri oleh seluruh kepala sekolah SD se-Kecamatan Kajoran.

Rapat kerja tersebut bertujuan untuk mengevaluasi kinerja tahun lalu serta merumuskan rencana kerja untuk satu tahun ke depan”, demikian yang disampaikan Nasokhah, S.Pd. selaku Ketua K3S dalam sambutannya. Sementara itu, Korwil Disdikbud dalam sambutan dan pengarahannya menekankan pentingnya sinergi, kolaborasi, dan inovasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Dalam rapat yang terbagi menjadi empat komisi tersebut, pada intinya adalah penyampaian laporan tentang pencapaian dan tantangan yang dihadapi selama satu tahun sebelumnya. Komisi A yang membidangi kurikulum yang diwakili oleh oleh Tri Gunarsih, S.Pd. melaporkan, bahwa penyusunan dokumen KSP meskipun sudah selesai semuanya, namun tenggat waktu yang telah disepakati untuk pengumpulan dokumen tersebut masih belum dapat ditepati. Sehingga hal ini menjadi catatan tersendiri agar dapat menjaga komitmen untuk tahun berikutnya.

Dari hasil pemaparan empat komisi, rata-rata masih meninggalkan beberapa catatan yang harus diperbaiki/tingkatkan. Namun dari komisi yang membidangi masalah prestasi siswa, untuk tahun kemarin sempat menorehkan catatan yang membanggakan, yaitu ananda Wida Afifa Choirunnisa dari SDN Sukomulyo mampu berbicara di level nasional, khususnya dalam cabang kriya di gelaran FLS2N dan berhasil meraih juara harapan 1 tingkat nasional.

Setelah selesai pemaparan/evaluasi dari setiap komisi, masing-masing komisi melanjutkan untuk merancang rencana kerja untuk satu tahun ke depan. Rencana tersebut mencakup peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan, prestasi siswa, pengembangan program baru, serta kerjasama antar lembaga guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

Rapat kerja yang berlangsung dari pagi sampai sore tersebut ditutup dengan harapan bahwa hasil dari rapat kerja tersebut dapat meningkatkan sinergi antar pemangku kepentingani dan menghasilkan program yang lebih bermakna untuk mendukung proses belajar mengajar di sekolah. (Makruf S Marmah)

Pelepasan Siswa Kelas 6 SDN Pucungroto: Harmoni Seni Karawitan Meriahkan Perpisahan

SDN Pucungroto merupakan sekolah negeri yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang. Pada tanggal 14 Jun...