Senin, 18 November 2024

FTP 2024: Apresiasi bagi Guru dan Tenaga Kependidikan yang Mau & Mampu Keluar dari Zona Nyaman

Festival Transformasi Pendidikan (FTP) 2024 yang berlangsung di Stadion Manahan Solo, pada tanggal 15 November 2024, menjadi momen berharga bagi para guru dan tenaga kependidikan di Jawa Tengah. Acara tersebut diselenggarakan oleh Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) dan dihadiri oleh sekitar 16.000 peserta, termasuk Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Atip Latipulhayat, SH., MH., Ph.D.

Festival tersebut bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para pendidik yang telah menunjukkan dedikasi dan inovasinya dalam mengimplementasikan kebijakan Merdeka Belajar. Dalam sambutannya, Prof. Atip Latipulhayat menekankan pentingnya guru yang berkualitas sebagai syarat untuk menciptakan pendidikan yang bermutu. Beliau juga mengumumkan beberapa langkah strategis dari Kementerian Pendidikan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi guru, termasuk pengurangan beban administratif yang selama ini menjadi kendala.

Gelaran tersebut tidak hanya berfungsi sebagai ajang penghargaan, tetapi juga sebagai platform untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Berbagai kegiatan seperti workshop, seminar, dan pameran karya siswa dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah turut meramaikan festival tersebut. Kepala BBGP Jawa Tengah, Darmadi, menyatakan bahwa festival ini merupakan bagian dari perayaan Hari Guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 November mendatang.

Dengan tema "Guru Hebat Wujudkan Generasi Emas" festival ini menjadi inspirasi bagi para pendidik untuk terus berinovasi dan keluar dari zona nyaman mereka demi menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih baik. Melalui kegiatan ini, diharapkan para guru dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi masa depan pendidikan Indonesia. (Makruf S Marmah)

Rabu, 28 Agustus 2024

Pelantikan Mabiran dan Kwarran Gerakan Pramuka Kecamatan Kajoran Masa Bakti 2024/2027

 

Bertempat di Gedung PGRI Cabang Kajoran, Rabu (28/8), telah dilaksanakan pelantikan pengurus Majelis Pembimbing Ranting (Mabiran) dan Kwartir Ranting (Kwaran) Gerakan Pramuka Kecamatan Kajoran Periode 2024-2027. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Magelang Drs. H.Eko Triyono, Camat Kajoran, Kapolsek Kajoran, Danramil Kajoran, Korwil Disdikbud Kec.Kajoran, Kepala Puskesmas Kajoran serta segenap pengurus Pramuka di wilayah Kecamatan Kajoran.

Prosesi Pelantikan tersebut diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya & Hymne Pramuka. Dalam sambutannya, Ketua Kwarcab Kabupaten Magelang menyampaikan pentingnya peran Mabiran dan Kwaran dalam membina dan mengembangkan potensi generasi muda di Kecamatan Kajoran melalui kegiatan Pramuka yang kreatif, inovatif, dan berwawasan kebangsaan.

Dalam prosesi pelantikan pengurus Mabiran dan Kwaran Gerakan Pramuka Kecamatan Kajoran Masa Bakti 2024/2027 tersebut ditandai dengan pembacaan ikrar dan penandatanganan naskah pelantikan. Para pengurus yang dilantik terdiri dari berbagai elemen masyarakat, termasuk unsur pemerintah, tokoh pendidikan, dan tokoh masyarakat yang memiliki komitmen kuat dalam mendukung kegiatan Pramuka.

Dalam sambutannya, Camat Kajoran (R.Triyoga Budi Suryono, S.Sos., MM) selaku Ketua Mabiran yang baru dilantik menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan seluruh jajaran pengurus dan anggota Pramuka di Kecamatan Kajoran. Beliau menekankan pentingnya sinergi antara Mabiran, Kwaran, dan Kwarcab untuk mencapai tujuan pembinaan karakter yang diharapkan khususnya di Kecamatan Kajoran.

Sementara itu, Makmuriyah, S.Pd. (Kepala Sekolah SDN Mangunrejo) selaku Ketua Kwaran yang baru, dalam sambutannya juga menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi dari semua stake holder terkait, terutama dukungan dan kerjasama dari jajaran pengurus dan segenap Kamabigus yang ada di setiap pangkalan/sekolah. Di akhir acara, para tamu undangan melakukan sesi foto bersama dan memberikan ucapan selamat kepada pengurus yang baru dilantik.

Dengan pelantikan tersebut, diharapkan Gerakan Pramuka di Kecamatan Kajoran akan semakin aktif dan berkembang, serta mampu menjadi wadah pembinaan generasi muda yang tangguh, kreatif, dan berkarakter Pancasila. (Ma'ruf S Marmah)

Kamis, 15 Agustus 2024

Harmony in Diversity: Memaknai Peringatan HUT ke-79 RI

   Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang tahun 2024 ini menjadi momentum penting untuk merenungkan nilai-nilai kebangsaan yang telah mempersatukan bangsa ini. Salah satu nilai yang sangat relevan dalam konteks Indonesia yang beragam adalah harmoni dalam keberagaman (Harmony in Diversity)

   Seperti kita ketahui, Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki beragam suku, agama, budaya, dan bahasa. Keberagaman ini merupakan kekayaan yang menjadi kekuatan bagi bangsa kita. Dalam semangat HUT ke-79 RI, masyarakat Kecamatan Kajoran menggelar berbagai kegiatan yang mencerminkan kebhinekaan sekaligus meneguhkan persatuan. Mulai dari Upacara Bendera yang diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, hingga gelar Seni Tradisional, Senam Sehat, Jalan Sehat, dan juga Lomba Yel-Yel antar pemerintah desa, lembaga, dinas/instansi, serta penampilan Live Music Kemerdekaan oleh Band PGRI Kajoran.

   Kebersamaan yang terlihat dalam perayaan tersebut menunjukkan bahwa meskipun berbeda-beda, masyarakat Kecamatan Kajoran mampu hidup berdampingan dengan harmonis. Mereka saling menghargai perbedaan, menjunjung tinggi toleransi, dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, yaitu kemajuan bangsa dan kesejahteraan bersama.

   Semangat gotong royong dan persaudaraan yang tercermin dalam perayaan HUT RI ini adalah bukti nyata bahwa harmoni dalam keberagaman bukan sekadar slogan, melainkan sebuah realitas yang harus terus dipupuk dan dijaga oleh masyarakat. Semoga peringatan HUT ke-79 RI ini semakin memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan di Kecamatan Kajoran, serta menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk terus menjaga dan merawat kebhinekaan demi masa depan yang lebih baik.

   Dengan semangat kemerdekaan, mari kita jadikan harmoni dalam keberagaman sebagai fondasi kuat dalam membangun Indonesia yang lebih maju dan berdaulat. Dirgahayu Republik Indonesia! (Ma’ruf S Marmah)


Kamis, 25 Juli 2024

REVITALISASI BAHASA JAWA: Upaya Melestarikan Warisan Budaya Nusantara

Di tengah arus globalisasi dan modernisasi yang terus berkembang, keberadaan bahasa daerah di Indonesia, termasuk Bahasa Jawa, semakin terancam. Upaya untuk revitalisasi Bahasa Jawa pun telah menjadi sorotan penting dalam melestarikan warisan budaya nusantara yang kaya ini. Di era teknologi moderen sekarang ini, dominasi media massa dalam penggunaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, menjadi tantangan tersendiri dalam memperkuat posisi Bahasa Jawa di masyarakat. 

Bahasa Jawa, dengan ragam dialeknya yang terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Daerah IstimewaYogyakarta, adalah bagian tak terpisahkan dari identitas budaya bangsa Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu, penggunaan Bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari cenderung menurun, terutama di kalangan generasi muda. Bahkan di kalangan emak-emak muda lebih cenderung mengajarkan kepada putra putrinya menggunakan Bahasa Indonesia ketimbang Bahasa Jawa (bahasa ibu) dalam komunikasi sehari-hari. Dalam rangka menjaga, merawat, dan melestarikan agar Bahasa Jawa tetap hidup dan digunakan dengan bangga oleh generasi muda, berbagai upaya revitalisasi telah dicanangkan oleh pemerintah.  Salah satu langkah utama yang telah ditempuh oleh kemendikbudristek adalah memasukkan revitalisasi bahasa daerah sebagai salah satu episode Merdeka Belajar yaitu episode ke-17. 

Melalui komitmen yang kuat dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat umum, harapan untuk melestarikan dan mengembangkan Bahasa Jawa sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia tetap terbuka lebar. Dengan terus menggalakkan program revitalisasi ini, generasi mendatang diharapkan dapat terus mewarisi dan menghargai keindahan serta kekayaan Bahasa Jawa sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa Indonesia. (Ma’ruf S Marmah)


Sabtu, 29 Juni 2024

Meningkatkan Kualitas Pendidikan Melalui Dialog Kinerja: Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah

     Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Kajoran melaksanakan dialog kinerja terkait Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Penilaian yang dilaksanakan di SD Negeri Kajoran 1 pada hari Jumat, 28 Juni 2024. Dialog kinerja yang dipandu oleh Makruf Sodikin S.Pd., MM.Pd. selaku Pengawas Sekolah tersebut disambut antusias oleh seluruh peserta. Dialog ini bertujuan untuk mengevaluasi pencapaian sasaran kinerja yang telah ditetapkan, seperti peningkatan akademik siswa dan efektivitas manajemen sekolah.

    Dialog kinerja yang efektif tidak hanya tentang mengevaluasi kinerja masa lalu, tetapi juga tentang membuka ruang untuk perbaikan dan pengembangan. Dengan adanya dialog kinerja yang terstruktur dan transparan, kepala sekolah akan dapat:

  • Meningkatkan Akuntabilitas: Melalui sasaran kinerja yang jelas dan terukur, kepala sekolah menjadi lebih akuntabel atas pencapaian hasil.
  • Mendorong Inovasi: Dialog kinerja yang inklusif memberi kesempatan untuk berinovasi dan mengimplementasikan praktik terbaik dalam manajemen sekolah.
  • Meningkatkan Motivasi dan Keterlibatan: Melalui partisipasi dalam proses evaluasi dan pengembangan rencana perbaikan, guru dan siswa merasa lebih terlibat dan termotivasi untuk mencapai tujuan bersama.
  • Memperkuat Kualitas Pendidikan: Dengan fokus pada peningkatan kinerja, dialog kinerja membantu memastikan bahwa kualitas pendidikan yang disediakan oleh sekolah dapat terus ditingkatkan.

    Pengelolaan kinerja kepala sekolah melalui dialog kinerja adalah tahapan penting dalam memastikan kesuksesan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan. Dengan pendekatan yang terstruktur dan berkelanjutan, sekolah dapat mengidentifikasi area-area perbaikan, mengembangkan strategi untuk mencapai sasaran kinerja, dan memperkuat hubungan antara semua pemangku kepentingan dalam mendukung proses pendidikan yang berkualitas. (Ma'ruf S Marmah)


Selasa, 18 Juni 2024

DIMENSI IBADAH QURBAN


Dalam hidup ini, banyak yang beranggapan bahwa hidup dan rezeki adalah ibarat matematika, yakni satu tambah satu sama dengan dua, dan satu dikurangi satu pasti nol. Padahal rezeki dalam kehidupan ini tidak bisa dihitung dengan ilmu matematika. Dalam hidup terkadang 1+1 memang 2. Namun, bisa saja 1+1= 0 (nol) atau 1-1 bisa jadi 10 (sepuluh). 

Pada bulan Dzulhijjah ini, kita diperintahkan untuk menyembelih hewan kurban di Hari Raya Qurban atau Idul Adha yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah atau di Hari Tasyriq, yaitu: tanggal 11, 12, dan 13 bulan Dzulhijjah. Malam itu, kami meluncur ke Pondok Pesantren di mana kami pernah belajar/mengajar, untuk menyampaikan amanat/titipan 2 ekor kambing sebagai bentuk rasa syukur.

Ibadah Qurban memiliki dua dimensi, yakni vertikal dan horizontal. Dimensi vertikal artinya ibadah yang ditujukan hanya kepada Allah SWT, sementara dimensi horizontal adalah ibadah sosial berupa berbagi rezeki untuk membahagiakan orang lain. Ketika kita mampu membahagiakan orang lain, maka kita pun akan merasa bahagia dan pada akhirnya kebahagiaan bersama juga akan mudah terwujud, sehingga kehidupan di tengah-tengah masyarakat pun akan bahagia, damai, dan sejahtera. 
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H (Ma’ruf S Marmah)

Minggu, 16 Juni 2024

WUKUF di ARAFAH: Puncak Ibadah Haji

 

Photo Dokumen Pribadi

Idul Adha, tidak hanya menjadi momen untuk menyembelih hewan kurban. Namun juga menandai puncak dari ibadah haji, salah satu rukun Islam yang lima. Salah satu dari rangkaian ritual penting dalam ibadah haji adalah wukuf di Arafah.

Setiap tahunnya, jutaan jamaah haji dari seluruh penjuru dunia berkumpul di dataran Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Tempat ini memiliki makna yang mendalam dalam sejarah Islam, karena merupakan lokasi di mana Nabi Adam dan Hawa dipertemukan kembali setelah diusir dari surga.

Wukuf di Arafah bukan sekadar berkumpul untuk berdoa, tetapi juga merupakan momen untuk memperkuat ikatan spiritual dengan Allah SWT. Selama wukuf, jamaah haji melakukan berbagai amalan, seperti berdoa, membaca Al-Qur'an, berzikir, dan merenungkan dosa-dosa mereka serta memohon ampun kepada-Nya.

Ritual ini juga mengajarkan pentingnya kesederhanaan dan persaudaraan dalam Islam. Saat berada di Arafah, jamaah haji dari berbagai suku, bangsa, dan budaya bersatu dalam peribadatan yang sama, tanpa memandang perbedaan status sosial/ekonomi.

Dengan berakhirnya wukuf di Arafah, dimulailah hari yang penuh berkah, yaitu Idul Adha, di mana umat Islam merayakan pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan ketaatan Nabi Ismail AS atas perintah Allah SWT. Keseluruhan perjalanan haji, dari tawaf di Ka'bah hingga wukuf di Arafah dan lemparan jumrah, mengajarkan umat Islam tentang pengorbanan, kesabaran, dan pengampunan.

Dengan demikian, wukuf di Arafah bukan hanya ritual ibadah semata, tetapi juga sebuah pengalaman spiritual yang mendalam bagi setiap jamaah haji. Hal tersebut mengingatkan kita akan pentingnya ketaatan kepada Allah SWT dan membangkitkan semangat untuk terus berusaha menjadi hamba yang lebih baik di mata-Nya. (Ma’ruf S Marmah)

FTP 2024: Apresiasi bagi Guru dan Tenaga Kependidikan yang Mau & Mampu Keluar dari Zona Nyaman

Festival Transformasi Pendidikan (FTP) 2024 yang berlangsung di Stadion Manahan Solo, pada tanggal 15 November 2024, menjadi momen berharga ...