Padahal, kalau kita bicara jujur dari hati ke hati, trofi tersebut sebenarnya terasa sangat berat kalau harus saya bawa dan pajang sendiri. Bukan karena bobot fisiknya, namun karena bobot tanggung jawab dan kerja keras yang diwakilinya. Mari kita luruskan: Penghargaan ini bukanlah milik saya, tapi bukti nyata dari kerja tim yang luar biasa yang melibatkan Anda semua.
Siapa Bintang dan Sutradara Sebenarnya?
Saya
selalu melihat peran pengawas sekolah ibarat
seorang dirigen dalam sebuah orkestra. Kami mungkin memegang tongkat, mengendalikan tempo,
dan menjaga harmoni. Tapi siapa yang sesungguhnya memainkan musiknya? Siapa
yang menghasilkan nada indah yang menyentuh jiwa?
Tentu saja, jawabannya adalah Anda, para ujung tombak di sekolah dan di kelas.
Yang pertama adalah Bapak/Ibu Kepala Sekolah: Anda adalah pemimpin strategis di lapangan. Anda yang berani mengambil keputusan sulit, Anda yang memimpin transformasi, dan Anda juga yang membuat setiap visi menjadi terwujud di satuan pendidikan.
Yang kedua yaitu Bapak/Ibu Guru: Anda adalah seniman sejati di garis depan. Anda yang setiap hari selalu menghadapi tantangan kelas yang dinamis, Anda yang menyalakan inspirasi di mata murid, dan Anda pula yang harus sabar menanamkan nilai-nilai karakter untuk calon pemimpin masa depan.
Selain itu, dalam frame keberhasilan ini, ada satu dapur strategi yang tak boleh dilupakan, yaitu Komunitas Belajar Pengawas Sekolah atau biasa kita sebut dengan KKPS (Kelompok Kerja Pengawas Sekolah).
Kepada segenap Bapak/Ibu Rekan Sejawat Pengawas Sekolah yang luar biasa, terima kasih atas peran penting panjenengan (Anda) semua.
Panjenengan adalah mitra (sparring partner) yang selalu menguji ide dan strategi kami.
Panjenengan adalah papan suara (sounding board) yang memastikan bahwa kebijakan pendampingan kami konsisten dan berimbang di seluruh satuan pendidikan.
Panjenengan adalah teman seperjuangan yang tak pernah mengeluh untuk terus berbagi beban dan solusi saat menemui jalan buntu di lapangan.
Penghargaan ini adalah pengakuan atas kekompakan kita dalam merumuskan dan menjabarkan visi misi kita. Tanpa diskusi, kritik membangun, dan dukungan moral dari komunitas, langkah kita tidak mungkin akan sekuat ini.
Kemenangan ini tidak lahir dari laporan formal yang rapi, tapi dari gotong royong harian yang mungkin sering luput dari perhatian. Inilah DNA sukses kita.
Kisah keberhasilan ini mengingatkan kita pada sebuah kutipan yang sangat mendasar:
"Sendirian kita hanya bisa melakukan sedikit, bersama-sama kita bisa melakukan banyak." (Helen Keller)
Ya, kami telah membuktikan bahwa kebersamaan antara pengawas, kepala sekolah, dan guru menghasilkan daya ledak yang luar biasa.
Trofi/Piagam Penghargaan adalah Titik Bakar, bukan Garis Finish.
Titik bakar atau stasiun pengisian bahan bakar (pit stop). Ini adalah validasi bahwa arah yang kita tuju sudah benar. Sekarang, mari kita isi ulang energi, kita kencangkan sabuk pengaman, dan kita siapkan diri untuk perjalanan inovasi berikutnya.
“Selamat untuk semuanya, dan Selamat Hari Guru untuk para penyandang Profesi Guru!”
Mari kita buktikan, bahwa kita tidak hanya bisa mendapatkan satu penghargaan, tapi kita bisa menorehkan ribuan prestasi kecil setiap harinya di setiap satuan pendidikan. (Makruf S Marmah)






