Rabu, 29 Oktober 2025

AI dan Gemini Hadir Sebagai Asisten Guru, Bukan Menggantikan Peran Guru

JAKARTA-Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Guru, dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) menyelenggarakan Program Gemini Academy (GA) Batch 2. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua sesi, yakni pada tanggal 25 Oktober dan 1 November 2025.

Program ini merupakan hasil kolaborasi dengan PT. Reformasi Generasi Indonesia (REFO) dan dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikdasmen, Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd.

Gemini Academy Batch 2 dirancang khusus untuk para guru dan tenaga kependidikan dengan tujuan utama meningkatkan literasi mengenai Kecerdasan Artifisial (KA) atau Artificial Intelligence (AI), dengan Fokus utamanya pada pemanfaatan KA, khususnya Gemini, untuk mendukung proses pembelajaran di kelas.

Selama program berlangsung, para peserta mendapatkan berbagai materi esensial, di antaranya: Membangun literasi AI dengan Gemini, Cara menggunakan Gemini dengan aman dan bertanggung jawab,  Eksplorasi kesempatan dan tantangan integrasi AI untuk pendidikan, Mendorong kreativitas dan produktivitas guru menggunakan Gemini, Pelaksanaan program ini diharapkan dapat mengakselerasi adaptasi teknologi AI yang aman dan efektif di lingkungan pendidikan dasar dan menengah. (Makruf S Marmah)



Selasa, 14 Oktober 2025

80 Guru dan Tenaga Kependidikan Inspiratif Berkompetisi dalam Ajang GTK Berprestasi Kabupaten Magelang 2025

 


Magelang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang sukses menyelenggarakan ajang Seleksi Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Berprestasi tingkat kabupaten pada Jumat, 10 Oktober 2025. Acara yang digelar untuk menjaring para guru dan tenaga kependidikan terbaik ini diikuti oleh 80 GTK dari jenjang SD dan SMP.

Para peserta terbagi dalam tiga kategori yang menyoroti peran strategis mereka di dunia pendidikan. Kategori GTK Transformatif menjadi yang paling diminati dengan 55 peserta, diikuti oleh kategori GTK Dedikatif dengan 20 peserta, dan GTK Pelopor Komunitas Belajar dengan 5 peserta.

Dalam proses seleksi, seluruh peserta wajib memaparkan inovasi dan praktik baik mereka melalui presentasi di hadapan dewan juri, yang dilanjutkan dengan sesi wawancara. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga merupakan panggung bagi para guru dan tenaga kependidikan  untuk berbagi praktik baik dan menginspirasi sesama.

"Seleksi ini adalah merupakan wujud penghargaan/apresiasi terhadap para guru dan tenaga kependidikan yang telah menunjukkan kinerja yang luar biasa. Mereka adalah motor penggerak transformasi pendidikan di Kabupaten Magelang," ujar salah satu dewan juri.

Melalui ajang seleksi tersebut, dipilih juara 1, 2, dan 3 dari masing-masing kategori. Para peraih juara 1 akan menjadi duta untuk berlaga di ajang serupa di tingkat Provinsi Jawa Tengah. Semoga semangat dan inovasi yang ditunjukkan para peserta diharapkan dapat menjadi pemantik kemajuan pendidikan yang lebih merata dan berkualitas khususnya di Kabupaten Magelang. (Makruf S Marmah)

Minggu, 12 Oktober 2025

"TAMU WAJIB DAHAR"

 

(Photo Dok.Pribadi)

Ada yang unik sekaligus menggelitik di ruang tamu salah satu pondok pesantren di Magelang. Di antara untaian kaligrafi dan foto-foto ulama, tertempel selembar tulisan sederhana namun tegas di dinding: "TAMU WAJIB DAHAR". Dalam bahasa Jawa, dahar adalah istilah halus untuk makan. Jadi, setiap tamu yang datang, diwajibkan untuk makan.

Bagi banyak orang yang akrab dengan budaya pesantren, menghormati tamu dengan suguhan makanan adalah hal yang lumrah. Namun, menjadikannya sebuah "kewajiban" tertulis adalah sebuah anomali yang sarat makna. Ini bukan sekadar aturan, melainkan sebuah proklamasi tulus tentang cara memuliakan tamu.

Aturan ini sejatinya adalah solusi cerdas untuk mematahkan "rasa sungkan" atau pekewuh, sebuah sifat yang mendarah daging dalam budaya Jawa. Seringkali, saat tamu disuguhi makanan, mereka akan menolak dengan halus, meski perut sebenarnya keroncongan. Mereka khawatir merepotkan tuan rumah. Nah, dengan adanya tulisan ini, sang Kyai seolah berkata, "Jangan khawatir, Anda tidak merepotkan. Justru, dengan makan di sini, Anda telah menyenangkan hati kami." Beban sungkan itu seketika terangkat dari pundak para tamu.

Lebih dalam lagi, "kewajiban" makan ini adalah simbol penyaluran berkah. Di lingkungan pesantren, makanan yang disajikan dari ndalem (kediaman Kyai) diyakini membawa keberkahan. Dengan "mewajibkan" tamu untuk makan, sang Kyai memastikan setiap orang yang datang tidak hanya pulang membawa pencerahan ilmu atau nasihat, tetapi juga membawa pulang berkah yang melekat pada setiap butir nasi dan tegukan air.

Pada akhirnya, tulisan "TAMU WAJIB DAHAR" adalah pelajaran tentang ketulusan yang melampaui basa-basi. Di dunia yang serba formal dan sering kali penuh kepura-puraan, aturan sederhana ini mengajarkan kepada kita tentang esensi silaturahmi yang sebenarnya, yaitu berbagi, menerima, dan menyatu dalam kehangatan tanpa sekat. Sebuah "paksaan" yang dilandasi oleh rasa cinta, dan bukan kuasa. (Makruf S Marmah)

Jumat, 03 Oktober 2025

Focus Group Discussion (FGD): Sinau Bareng PM dan KKA

Hari Kamis, tanggal 2 Oktober 2025, Griyo Butuh di kawasan obyek wisata Nepal Van Java menjadi saksi berlangsungnya Focus Group Discussion (FGD) bertema "Sinau Bareng PM dan KKA" yang berjalan dengan penuh semangat dan antusiasme. Acara yang diikuti oleh Kepala Sekolah dan guru dari SD Negeri Sidorejo dan SD Negeri Sutopati 5 tersebut diorkestrasi dengan apik oleh Anggun Pribowo, S.Pd. selaku Kepala Sekolah.

Kegiatan berlangsung santai namun sarat makna, dan menghadirkan suasana yang menyenangkan sekaligus edukatif. Para peserta tampak begitu antusias mengikuti diskusi dan berbagi wawasan seputar praktik baik dalam pengelolaan pembelajaran di kelas.

Makruf Sodikin, S.Pd., MM.Pd. selaku Pengawas Sekolah, sekaligus Korwil Disdikbud, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan menyambut baik kegiatan tersebut sebagai sarana yang efektif untuk saling belajar dalam meningkatkan kualitas Pendidikan. Lebih lanjut disampaikan, bahwa forum tersebut tidak hanya sebatas ajang untuk bertukar ilmu, tetapi juga memperkuat kebersamaan dan semangat kolektif dalam memperjuangkan pendidikan yang lebih baik. Kegiatan ini membuktikan bahwa komunikasi, sinergi, dan kolaborasi adalah kunci utama dalam mengatasi tantangan pendidikan dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan inspiratif.

Sebagai bentuk penghargaan dan apresiasinya, di penghujung acara tersebut Korwil Disdikbud memberikan sertifikat penghargaan kepada tiga narasumber yang berperan dalam kegiatan tersebut, yaitu: Anggun Pribowo, S.Pd, Istiyaningsih, S.Pd. , dan Ira Aulia Sudiawati, S.Pd. (Makruf S Marmah)

Rabu, 01 Oktober 2025

Sepenggal PROSA PUISI Kagem IBU KIRYATI, S.Pd.

Tak ada perjalanan yang utuh tanpa perpisahan, yang merayap lembut dalam setiap helaan nafas. Ia datang tanpa salam, dan menyapa dengan keheningan yang dalam, sembari mengajarkan kita tentang arti melepaskan. Kami tahu, betapa beratnya meninggalkan tempat yang telah menjadi nafas dan jiwa Ibu, tempat di mana ribuan cerita terukir dan tawa menyatu dalam keabadian.

Namun, kami yakin, di ujung jalan ini, terhampar kisah-kisah baru yang telah menanti dengan sabar, menunggu Ibu mengukir perjalanan indah yang pantas dinikmati setelah segala pengabdian yang tulus dan tanpa lelah selama ini. Dari dasar hati kami yang paling hening, kami mengantar doa-doa tulus, terima kasih yang tak terucap atas setiap tetes pengorbanan, setiap kehangatan persahabatan, dan setiap pelajaran yang telah Ibu berikan dengan sepenuh hati.

Kita pernah menenun bersama benang-benang cerita: tawa yang mencerahkan hari, air mata yang menguatkan jiwa, dan canda yang menautkan hati tanpa batas waktu. Ikatan ini seperti bait puisi abadi, yang akan terus bergema di ruang-ruang kenangan, dan tak tergoyahkan oleh jarak dan waktu. Semoga setiap langkah Ibu ke depan selalu diselimuti kesehatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan yang layak Ibu terima, sebagai balasan atas segala kebaikan yang telah Ibu wariskan. (Makruf S Marmah)

Selasa, 30 September 2025

PENGHARGAAN GTK 2025 Telah Dibuka !

Penghargaan GTK 2025 adalah penghargaan yang diberikan kepada guru dan tenaga kependidikan di Indonesia sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi, inovasi, dan kontribusi mereka dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Terdapat 2 kategori penghargaan, yaitu Anugerah GTK dan Apresiasi GTK yang pendaftarannya dibuka mulai 1 s.d. 14 Oktober 2025.

Unsur GTK: GTK di bawah binaan Kemendikdasmen yang meliputi:

  1. Guru TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB
  2. Pendidik nonformal (pamong belajar, tutor, atau pendidik PAUD)
  3. Kepala Satuan Pendidikan: Kepala Sekolah, Kepala SKB/PKBM dan Kepala Satuan PAUD/Pengelola PAUD
  4. Pengawas Sekolah dan Penilik
  5. Tenaga Kependidikan (tenaga administrasi sekolah, tenaga laboratorium sekolah, dan tenaga perpustakaan sekolah)

Unsur Tokoh Masyarakat

Tokoh Masyarakat merupakan individu selain GTK di bawah binaan Kementerian yang kiprahnya berdampak luas pada peningkatan kualitas pendidikan.

Yang berminat silakan unduh  paparan sosialisasinya pada tautan di bawah ini  untuk mempelajari alur pendaftaran dan persyaratannya

Unduh Paparan Penghargaan GTK 2025 di SINI


AI dan Gemini Hadir Sebagai Asisten Guru, Bukan Menggantikan Peran Guru

JAKARTA-Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Guru, dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) me...