Minggu, 19 Juni 2022

My Trip My Adventure

(Photo: Dok Pribadi)
My Trip My Adventure
Belajar dari Negeri 1001 Larangan

Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Mungkin itulah peribahasa pas yang dapat menggambarkan kesimpulan kami setelah berkunjung ke negara tetangga Singapura. Negara yang terkenal dengan sebutan "Negeri 1001 Larangan" tersebut luasnya tidak lebih besar dari Kota Padang di Sumatera Barat. Negara ini menerapkan banyak aturan yang harus dipatuhi, baik oleh wisatawan maupun penduduk pribumi.

Semua aturan/larangan tersebut dibuat demi kenyamanan bersama. Melewati perjalanan darat selama kurang lebih 5 jam dari Negeri Jiran Malaysia, akhirnya kami sampai di Singapura setelah melalui ketatnya pemeriksaan di kantor imigrasi. Sehari di Singapura, praktis kami tidak pernah menjumpai polisi di sepanjang perjalanan. Meskipun begitu, lalu lintas di sana tetap berjalan tertib dan lancar. Bahkan kami pun tak pernah mendengar bunyi klakson di jalan raya.

Menurut pemandu wisata kami, membunyikan klakson merupakan salah satu larangan di samping larangan lainnya seperti tidak boleh merokok di tempat umum, buang sampah di sembarang tempat serta membawa/makan permen karet.

Di Singapura, kami juga berkunjung ke Merlion, yaitu patung singa laut rancangan Fraser Brunner seorang ahli ikitiologi (ahli ikan) asal Inggris yang menjadi icon Singapura. Setiap wisatawan yang berkunjung ke Singapura, tentu tidak akan melewatkan momen untuk ber swafoto dengan latar Patung Merlion. (Makruf S Marmah)

ADAPTASI DENGAN APLIKASI

           Di era teknologi, tak dapat dipungkiri semua sektor butuh aplikasi, tak terkecuali sektor pendidikan. Dalam dunia perdagangan (ju...