Kamis, 28 September 2023

Chat GPT, Inovasi Tanpa Batas yang Mengancam Kreativitas

Kecerdasan Buatan atau Artificial intelligence (AI) telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, dan salah satu inovasi terbarunya adalah Chat GPT (Generative Pre-trained Transformer). Alat AI ini dirancang untuk membantu dalam menulis berita dan konten media sosial. Meskipun Chat GPT mungkin tampak seperti alat yang berguna bagi pembuat konten, namun kehadirannya juga menuai kritik tajam karena potensinya yang akan menghambat dan menggerus kreativitas. Berikut beberapa alasan mengapa Chat GPT dapat menjadi ancaman terhadap kreativitas.
 
Pertama, Kurangnya orisinalitas: Chat GPT dirancang untuk menghasilkan konten berdasarkan data yang ada, yang berarti mungkin kurang orisinalitas. Hal ini dapat menyebabkan homogenisasi konten, di mana semua artikel dan postingan media sosial mulai terdengar sama.
 
Kedua, Ketergantungan pada AI: Saat Chat GPT semakin banyak digunakan, pembuat konten akan senantiasa bergantung padanya. Hal ini dapat menyebabkan mereka tidak dapat menulis tanpa bantuan AI, sehingga dapat membatasi kreativitasnya.
 
Ketiga, Hilangnya sentuhan manusia: Chat GPT adalah alat kecerdasan buatan (AI), sehingga alat ini tidak memiliki sentuhan manusia, yang penting bisa untuk membuat konten yang menarik. Meskipun dapat menghasilkan konten dengan cepat dan efisien, namun diyakini alat tersebut tidak mungkin dapat menangkap nuansa dan emosi yang membuat konten tersebut benar-benar menarik.
 
Kesimpulannya, meskipun Chat GPT merupakan alat yang berguna bagi para pembuat konten, penting untuk menyadari potensi keterbatasannya. Seiring dengan kemajuan kecerdasan buatan (AI), penting bagi kita semua untuk menemukan cara guna menyeimbangkan manfaat teknologi dengan kebutuhan akan kreativitas dan orisinalitas dalam pembuatan konten. (Makruf S Marmah)

ADAPTASI DENGAN APLIKASI

           Di era teknologi, tak dapat dipungkiri semua sektor butuh aplikasi, tak terkecuali sektor pendidikan. Dalam dunia perdagangan (ju...