Selasa, 14 Juni 2022

SARING SEBELUM SHARING, Cara Bijak Menyikapi Hoax

        

(Photo: Dok Pribadi)

Kemajuan teknologi yang semakin canggih, membuat interaksi dan komunikasi  sesama kita semakin intens tanpa dibatasi adanya sekat ruang dan waktu. Hal tersebut memberi peluang terjadinya penyebaran berita hoax di negeri kita tercinta semakin tak terbendung. Terkait dengan maraknya berita hoax, kita tidak boleh tinggal diam dengan membiarkan masyarakat terperangkap dalam pusaran berita hoax tersebut.

Hoax adalah berita bohong yang sengaja disamarkan agar terlihat benar. Berita hoax biasanya berupa pesan berantai (broadcast message) atau artikel serta gambar dan video yang biasanya merupakan hasil manipulasi. Sebagai komoditas yang tersaji setiap hari, penyebaran berita hoax melalui medsos saat ini dianggap sebagai hal yang remeh. Padahal di balik itu semua ada ancaman hukuman pidana penjara enam tahun atau denda maksimal satu milyar rupiah bagi penyebar berita hoax, yang diatur dalam Undang-Undang ITE No.19 Tahun  2016.

Ciri-Ciri Berita Hoax

Hoax beredar lewat internet dengan distribusi melalui email, blog, facebook, twitter dan menjalar ke medsos yang sedang booming saat ini seperti BBM dan WhatsApp.

Isi dari berita hoax pada dasarnya sangat bertentangan dengan logika umum dan ilmu pengetahuan, serta kontradiksi dengan fakta yang sudah umum diketahui. Selain itu, berita hoax juga menggunakan istilah yang terkesan ilmiah dengan memanfaatkan ketidaktahuan/ keawaman para pembaca.

Dari segi bangunan kalimatnya, berita hoax mendorong pembaca agar menyebarluaskan pesan tersebut dengan  sumber berita yang tidak jelas.

Jenis Berita Hoax

Berita hoax biasanya merupakan paduan/campuran dari informasi asli dan palsu yang diolah sedemikian rupa sehingga terasa/nampak sebagai berita yang benar dan akurat. Bagi masyarakat awam, informasi yang ada tersebut akan diterima dan dianggap sebagai informasi asli, sehingga dapat dipastikan bahwa berita hoax tersebut akan langsung dibagikan ke lini masa mereka melalui medsos tanpa melalui proses cek dan ricek. Adapun jenis berita hoax yang biasa tersebar di masyarakat adalah:

  • Iming-iming hadiah  undian, lotere atau promosi
  • Peringatan abal-abal tentang virus berbahaya
  • Pengumpulan donasi bencana atau bantuan orang sakit
  • Peringatan fiktif mengenai suatu produk, perusahaan, kebijakan pemerintah yang membuat ketakutan para pembaca.

            Dampak Berita Hoax

Kemajuan teknologi yang semakin pesat, semakin memudahkan masyarakat untuk mengakses berita-berita dari dunia maya. Ibarat senjata, dunia maya adalah bak pisau bermata dua yang memiliki sisi positif dan negatif. Oleh karena itu masyarakat harus bisa memilah dan memilih.

Maraknya berita hoax yang berkembang akhir-akhir ini, dinilai sebagai permasalahan darurat yang harus segera ditangani. Sentimen hingga upaya fitnah selalu menyertai beredarnya berita hoax. Meskipun menarik dan asyik untuk dibaca, namun berita hoax memiliki ekses (dampak negatif) yang sangat berbahaya bagi suatu kelompok bahkan negara. Ibarat kail, berita hoax`adalah umpan segar yang sengaja dilempar untuk menumbuhkan benih-benih sentimen, permusuhan hingga perpecahan.

 Tips Menyikapi Maraknya Berita Hoax

Untuk melawan beredarnya hoax kita perlu melakukan tindakan nyata yang cermat dan cepat agar berita-berita yang tidak benar tersebut tidak menjadi konsumsi masyarakat. Berikut ini adalah tips agar kita tidak termakan oleh berita hoax. 

Pertama, kroscek berita yang bernada provokatif. Banyak sekali berita yang tersebar di internet bernada provokatif. Berita seperti itu tentu tidak bisa langsung dipercaya, sehingga perlu dilakukan kroscek. Kita bisa melakukan kroscek berita tersebut menggunakan mesin pencari seperti google untuk memastikan apakah berita yang kita terima tersebut ditulis juga oleh sumber berita lain. Pastikan pula sumber yang menuliskannya memang kredibel dan kompeten.

Kedua, kroscek gambar. Langkah ini dilakukan dengan mengecek gambar yang ada dalam berita tersebut. Seringkali pembuat berita palsu juga melakukan manipulasi gambar guna memprovokasi para pembaca. Cara yang bisa kita lakukan adalah dengan mendownload gambar tersebut atau melakukan screenshot. Setelah itu buka google image pada browser lalu seret (drag) foto tersebut ke kolom pencarian google image. Kemudian periksa hasilnya untuk mengetahui secara lebih detil sumber asli photo tersebut.

Ketiga, kroscek penulisnya. Hal ini penting untuk mengetahui siapa penulis berita tersebut. Karena saat ini banyak sekali berita yang dibuat hanya untuk menjadikan berita tersebut viral di media sosial dan penulisnya kebanjiran uang karena situs yang dipasangi iklan tersebut dikunjungi banyak pembaca.

Tips yang keempat adalah gunakan akal sehat. Saat membaca berita, jangan terlalu mudah percaya dan jangan mudah terpancing. Maka dari itu kita jangan ragu untuk mengecek keaslian dan kebenaran sebuah berita yang kita terima melalui dunia maya.

 Saring Sebelum Sharing

 Seiring dengan maraknya kasus berita hoax yang berkembang lewat media sosial, maka para pengguna medsos diharapakan dapat menanggapinya secara cerdas dan bijak. Selain itu, guna menanggulangi beredarnya berita hoax akhir-akhir ini yang kita butuhkan adalah adanya kesadaran dan kewaspadaan bersama. Untuk itu kita harus senantiasa mulai menanamkan budaya saring sebelum sharing guna menyaring isu hoax hingga meminimalisir berbagai bentuk provokasi yang ingin memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika. (Makruf S Marmah)

ADAPTASI DENGAN APLIKASI

           Di era teknologi, tak dapat dipungkiri semua sektor butuh aplikasi, tak terkecuali sektor pendidikan. Dalam dunia perdagangan (ju...