Sudah lima bulan lebih wabah covid-19 melanda negeri kita
tercinta. Semua sektor terkena ekses (dampak buruk) akibat mewabahnya covid-19
tersebut tak terkecuali sektor pendidikan. Semenjak wabah tersebut dinyatakan
sebagai pandemi, praktis mulai saat itu pula kegiatan pembelajaran secara tatap
muka tidak diperbolehkan. Sebagai alternatif, pemerintah dalam hal ini
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan kebijakan pembelajaran secara
daring (dalam jaringan).
Pembelajaran secara daring atau online dengan memanfaatkan
teknologi yang ada ternyata banyak menemui kendala di lapangan. Pembelajaran
daring dengan memanfaatkan aplikasi Zoom, Google Meet, FCC dan aplikasi
sejenis, ternyata belum dapat diterapkan di sebagian besar sekolah karena
terkendala dengan sarana dan prasarana yang diperlukan. Bahkan pembelajaran
daring dengan memanfaatkan teknologi yang sudah sangat familier berupa HP
Android melalui aplikasi Whatsapp (WA) dalam prakteknya juga menemui banyak
kendala.
Realitas di lapangan, terutama yang berada di daerah
pinggiran, kendala sinyal/jaringan merupakan problem yang umum dirasakan. Maka
bukan hal yang aneh lagi jika hanya untuk mengirim tugas lewat WA saja seorang
murid harus mencari sinyal kesana-kemari, itu pun baru bisa terkirim kalau
paket datanya masih mencukupi.
Bagi murid yang nota bene sekolahnya di daerah perkotaan,
pembelajaran daring tidak akan banyak menemui kendala. Lain halnya dengan murid
yang berada di daerah pedesaan. Selain sarana teknologinya yang belum
menjangkau semua murid, masalah sinyal/jaringan menjadi masalah klasik
tersendiri. Dengan kenyataan dan kondisi seperti itu, maka sebagai seorang guru
tentu akan mencari terobosan sebagai jalan keluar agar iklim akademik tetap dapat
berjalan meskipun tanpa dukungan sarpras yang memadai.
Salah satu alternatif agar proses pembelajaran tetap
berlangsung dan iklim akademik tetap berjalan, maka para guru khususnya yang
berada di zona sulit sinyal menerapkan sistem pembelajaran secara luring (luar
jaringan) dengan cara malakukan monitoring/pendampingan ke rumah siswa secara
terjadwal dengan tetap menjaga protokol kesehatan secara ketat. Semoga wabah
covid-19 cepat berlalu dan pembelajaran tatap muka dapat segera dilaksanakan.