Senin, 17 Agustus 2020

Keluar dari Zona Nyaman, Kunci Sukses Pembelajaran Daring yang Efektif dan Menyenangkan


Tahun ajaran baru sudah mulai berjalan. Saat situasi dan kondisi masih dalam masa pandemi Covid-19, maka pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan secara daring. Sudah beberapa bulan terakhir ini, banyak negara di berbagai belahan dunia direpotkan dengan wabah penyakit yang disebabkan oleh virus bernama corona atau lebih akrab dikenal dengan istilah Covid-19 (Corona Virus Diseases-19). Virus yang awal mulanya berkembang di Wuhan Cina tersebut memiliki daya penularan yang sangat pesat dan menyebar ke berbagai negara di seluruh dunia. Sehingga oleh World Health Organization (WHO) wabah virus Covid-19 tersebut ditetapkan sebagai pandemi dunia. Banyak sekali korban yang terpapar virus tersebut dan akhirnya meninggal dunia, tak terkecuali di negeri kita tercinta Indonesia.

 

Pandemi Covid-19 berdampak luas di setiap  lini kehidupan manusia. Salah satu dampak yang kita rasakan adalah di bidang pendidikan. Sebelum Covid-19 mewabah, pembelajaran berlangsung melalui interaksi tatap muka antara guru dan murid di tempat dan dalam waktu yang sama. Sejak munculnya wabah pandemi semua berubah secara drastis. Pembelajaran tidak boleh lagi dilaksanakan secara tatap muka untuk mencegah meluasnya penyebaran virus Covid-19. Berdasarkan kebijakan dari pemerintah, mulai 16 Maret 2020 beberapa pemerintah daerah memutuskan untuk menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh dengan sistem daring (dalam jarigan) atau online.

 

Pembelajaran jarak jauh atau lebih dikenal dengan istilah daring (dalam jaringan) memang bukan hal yang baru, namun merupakan pengalaman baru bagi sebagian besar guru dan murid di negeri ini yang mayoritas peserta didiknya berasal dari keluarga golongan ekonomi menengah ke bawah. Sistem pembelajaran daring membutuhkan sarana dan prasarana teknologi berupa komputer/laptop, handphone/tablet, jaringan internet, pulsa/paket data yang semua itu tidak dimiliki oleh mayoritas siswa/orang tua di seantero negeri ini. Selain itu, kemampuan IT para guru juga menjadi kendala yang harus ada solusinya karena tidak semua guru kompeten di bidang IT, meskipun pada hakekatnya guru harus mau dan mampu mengikuti perkembangan zaman termasuk salah satunya adalah kemampuan di bidang IT. Maka dengan kondisi seperti sekarang ini, guru yang tadinya alergi dengan dunia IT harus mulai akrab dengan teknologi. Guru yang mulanya jarang menggunakan aplikasi dalam menunjang pembelajaran, kini mau tidak mau harus mau dan mampu menggunakan aplikasi tersebut. Selain sebagai sarana untuk menyampaikan materi aplikasi tersebut juga berfungsi sebagai alat untuk evaluasi. Aplikasi tersebut antara lain adalah Whatsapp, Zoom, Google Class Room, Google Form, Free Conference Call (FCC), Open Broadcaster Software (OBS) dan masih banyak lagi aplikasi lainnya.

 

Pada dasarnya, guru maupun orang tua sangat berharap agar anak dapat memperoleh layanan pendidikan yang terbaik. Namun, karena situasi yang tidak menentu akibat Covid-19, membuat guru, murid, dan juga orang tua harus menghadapi masa penyesuaian yang tidak mudah. Maka dari itu perlu ada tips bagi guru agar dalam pelaksanaan pembelajaran daring dapat berjalan dengan lancar sekaligus menyenangkan.

 

Ujung tombak keberhasilan proses pembelajaran, dalam situasi dan kondisi bagaimana pun ada di pundak para guru. Dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini kreativitas dan inovasi para guru tengah diuji. Guru harus mau keluar dari zona nyaman, sehingga guru dituntut untuk mampu beradaptasi dengan menemukan metode pembelajaran terbaik untuk muridnya dan tidak lagi hanya terpaku pada metode yang selama ini digunakan di sekolah.

 

Guru juga harus menerapkan model pembelajaran yang lebih menarik, tidak hanya sekadar memberi instruksi, namun juga tetap memikirkan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak. Selain itu pemberian tugas juga tidak boleh terlalu banyak karena dapat membuat anak stress. Keadaan dan kemampuan anak juga harus menjadi perhatian guru. Tidak semua murid memiliki perangkat komputer/laptop/tablet/handphone serta jaringan internet yang memadai. Dan yang lebih penting lagi agar orang tua dan anak punya gambaran yang jelas dan pasti, maka guru perlu memberi penjelasan dengan membuatkan panduan yang spesifik tentang teknis pelaksanaan pembelajaran daring tersebut.

 

2 komentar:

  1. https://membacauntukberubah.blogspot.com/2020/08/keluar-dari-zona-nyaman-kunci-sukses.html peserta lomba blog nomor 90

    BalasHapus

FTP 2024: Apresiasi bagi Guru dan Tenaga Kependidikan yang Mau & Mampu Keluar dari Zona Nyaman

Festival Transformasi Pendidikan (FTP) 2024 yang berlangsung di Stadion Manahan Solo, pada tanggal 15 November 2024, menjadi momen berharga ...