(Photo: Dok Pribadi) |
Kemajuan teknologi yang semakin canggih, membuat
interaksi dan komunikasi sesama kita
semakin intens tanpa dibatasi adanya sekat ruang dan waktu. Hal tersebut memberi
peluang terjadinya penyebaran berita hoax di negeri kita tercinta semakin tak
terbendung. Terkait
dengan maraknya berita hoax, kita tidak boleh tinggal diam dengan membiarkan
masyarakat terperangkap dalam pusaran berita hoax tersebut.
Hoax adalah berita bohong yang sengaja disamarkan agar terlihat benar. Berita hoax biasanya berupa pesan berantai (broadcast message) atau artikel serta gambar dan video yang biasanya merupakan hasil manipulasi. Sebagai komoditas yang tersaji setiap hari, penyebaran berita hoax melalui medsos saat ini dianggap sebagai hal yang remeh. Padahal di balik itu semua ada ancaman hukuman pidana penjara enam tahun atau denda maksimal satu milyar rupiah bagi penyebar berita hoax, yang diatur dalam Undang-Undang ITE No.19 Tahun 2016.
Ciri-Ciri Berita Hoax
Hoax beredar lewat internet dengan distribusi melalui email, blog, facebook, twitter dan menjalar ke medsos yang sedang booming saat ini seperti BBM dan WhatsApp.
Isi dari berita hoax pada dasarnya sangat bertentangan
dengan logika umum dan ilmu pengetahuan, serta kontradiksi dengan fakta yang
sudah umum diketahui. Selain itu, berita hoax juga menggunakan istilah yang
terkesan ilmiah dengan memanfaatkan ketidaktahuan/ keawaman para pembaca.
Dari segi bangunan kalimatnya, berita hoax mendorong
pembaca agar menyebarluaskan pesan tersebut dengan sumber berita yang tidak jelas.
Jenis Berita Hoax
Berita hoax biasanya merupakan paduan/campuran dari informasi asli dan palsu yang diolah sedemikian rupa sehingga terasa/nampak sebagai berita yang benar dan akurat. Bagi masyarakat awam, informasi yang ada tersebut akan diterima dan dianggap sebagai informasi asli, sehingga dapat dipastikan bahwa berita hoax tersebut akan langsung dibagikan ke lini masa mereka melalui medsos tanpa melalui proses cek dan ricek. Adapun jenis berita hoax yang biasa tersebar di masyarakat adalah:
- Iming-iming hadiah undian, lotere atau promosi
- Peringatan abal-abal tentang virus berbahaya
- Pengumpulan donasi bencana atau bantuan orang sakit
- Peringatan fiktif mengenai suatu produk, perusahaan, kebijakan pemerintah yang membuat ketakutan para pembaca.
Kemajuan teknologi yang semakin pesat, semakin
memudahkan masyarakat untuk mengakses berita-berita dari dunia maya. Ibarat
senjata, dunia maya adalah bak pisau bermata dua yang memiliki sisi positif dan
negatif. Oleh karena itu masyarakat harus bisa memilah dan memilih.
Maraknya berita hoax yang
berkembang akhir-akhir ini, dinilai sebagai permasalahan darurat yang harus
segera ditangani. Sentimen hingga upaya fitnah selalu menyertai beredarnya
berita hoax. Meskipun menarik dan asyik untuk dibaca, namun berita hoax memiliki
ekses (dampak negatif) yang sangat berbahaya bagi suatu kelompok bahkan negara.
Ibarat kail, berita hoax`adalah umpan segar yang sengaja dilempar untuk
menumbuhkan benih-benih sentimen, permusuhan hingga perpecahan.
Untuk melawan beredarnya hoax kita perlu melakukan tindakan nyata yang cermat dan cepat agar berita-berita yang tidak benar tersebut tidak menjadi konsumsi masyarakat. Berikut ini adalah tips agar kita tidak termakan oleh berita hoax.
Pertama, kroscek berita yang bernada provokatif. Banyak sekali berita yang tersebar di internet bernada provokatif. Berita seperti itu tentu tidak bisa langsung dipercaya, sehingga perlu dilakukan kroscek. Kita bisa melakukan kroscek berita tersebut menggunakan mesin pencari seperti google untuk memastikan apakah berita yang kita terima tersebut ditulis juga oleh sumber berita lain. Pastikan pula sumber yang menuliskannya memang kredibel dan kompeten.
Kedua, kroscek gambar. Langkah ini dilakukan dengan
mengecek gambar yang ada dalam berita tersebut. Seringkali pembuat berita palsu
juga melakukan manipulasi gambar guna memprovokasi para pembaca. Cara yang bisa
kita lakukan adalah dengan mendownload gambar tersebut atau melakukan
screenshot. Setelah itu buka google image pada browser lalu seret (drag) foto
tersebut ke kolom pencarian google image. Kemudian periksa hasilnya untuk
mengetahui secara lebih detil sumber asli photo tersebut.
Ketiga, kroscek penulisnya. Hal ini penting untuk
mengetahui siapa penulis berita tersebut. Karena saat ini banyak sekali berita
yang dibuat hanya untuk menjadikan berita tersebut viral di media sosial dan
penulisnya kebanjiran uang karena situs yang dipasangi iklan tersebut
dikunjungi banyak pembaca.
Tips yang keempat adalah gunakan akal sehat.
Saat membaca berita, jangan terlalu mudah percaya dan jangan mudah terpancing.
Maka dari itu kita jangan ragu untuk mengecek keaslian dan kebenaran sebuah
berita yang kita terima melalui dunia maya.
Seiring dengan maraknya kasus berita hoax yang berkembang lewat media sosial, maka para pengguna medsos diharapakan dapat menanggapinya secara cerdas dan bijak. Selain itu, guna menanggulangi beredarnya berita hoax akhir-akhir ini yang kita butuhkan adalah adanya kesadaran dan kewaspadaan bersama. Untuk itu kita harus senantiasa mulai menanamkan budaya saring sebelum sharing guna menyaring isu hoax hingga meminimalisir berbagai bentuk provokasi yang ingin memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika. (Makruf S Marmah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar