Minggu, 12 Juni 2022

KEBAHAGIAAN ITU (HARUS) DIPERJUANGKAN


(Photo: Dok Pribadi)
Masih terngiang dengan jelas, betapa beratnya saat pertama melepas jagoanku (Si Sulung) untuk menuntut ilmu di pondok pesantren. Sempat pula pindah dari pondok satu ke pondok yang lain dengan alasan tidak krasan (kurang nyaman). Waktu itu kami sempat mengajak Si  Sulung untuk keliling ke beberapa pondok pesantren agar dia dapat menentukan sendiri pilihannya.

Setelah mantap dengan pilihannya, mulailah jagoanku belajar mandiri untuk  menuntut ilmu di pondok pesantren. Setelah empat puluh hari berjalan, tibalah saatnya kami (keluarga) diperbolehkan menjenguk untuk mengetahui keadaannya sekaligus melepas rasa kangen. Sebagai seorang ayah, kala itu... ketika kami menengok ke pondok untuk pertama kalinya, saya tidak bisa berkata-kata. Saya hanya berusaha untuk menyembunyikan mataku yang terus berkaca-kaca agar tak terbaca oleh mereka. Lain halnya dengan ibunya (istriku) yang dengan sabar terus mendengarkan keluhan dan aduan Si Sulung hingga dia puas meluapkan perasaannya. Setelah Si Sulung selesai menumpahkan semua yang ada dalam pikirannya, dengan raut wajah yang penuh kesabaran istriku tersenyum sambil berkata perlahan “kebahagiaan itu harus diperjuangkan, dan semua itu pasti ada resikonya, termasuk ketidaknyamanan”

Beruntung saya punya pendamping hidup yang paham akan tugas orangtua untuk membahagiakan anaknya bukan hanya di dunia, tapi juga nanti di akhirat. Tugas orang tua adalah menguatkan, bukan malah mengiyakan keluhan dan aduan dari anaknya, apalagi mengkomplain yang tidak pada tempatnya. Biarkan anak belajar hidup dengan tantangannya serta biarkan mereka belajar menghadapi kenyataan hidupnya.

Sebagai orang tua kita berkewajiban memberikan pengertian pada anak, bahwa hidup tidak akan pernah selalu sejalan dengan apa yang kita inginkan. Dengan demikian, secara tidak langsung kita selaku orang tua telah memberikan pelajaran hidup bahwa kebahagiaan itu memang harus diperjuangkan. (Ma’ruf S Marmah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FTP 2024: Apresiasi bagi Guru dan Tenaga Kependidikan yang Mau & Mampu Keluar dari Zona Nyaman

Festival Transformasi Pendidikan (FTP) 2024 yang berlangsung di Stadion Manahan Solo, pada tanggal 15 November 2024, menjadi momen berharga ...