Sabtu, 11 Juni 2022

TETAP DIKENANG JASANYA, MESKI TELAH TIADA

(Photo: Dok Pribadi)
Tahun 2015 saya berkesempatan bertemu langsung dengan Dr. Sulistyo, M.Pd. (Ketua Umum  PB PGRI) kala itu. Saat itu, kami beserta rombongan (Peserta IDL 2015) sempat berdialog dan photo bersama dengan beliau di depan  pintu masuk ruang VIP Gelora Bung Karno dalam acara Puncak Peringatan HUT Ke-70 PGRI tanggal 13 Desember 2015. Tiga bulan kemudian, ada kabar mengejutkan bahwa beliau menjadi salah satu korban meninggal  dari peristiwa kebakaran yang terjadi di ruang tabung chamber Pulau Miangas, gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) lama, RSAL Mintohardjo, Jakarta pada tanggal 14 Maret 2016.  

Bagi praktisi pendidikan  khususnya para guru, nama Dr. Sulistyo, M.Pd. sudah tak asing lagi bagi mereka. Nama tersebut akan selalu dikenang bahkan telah dianggap sebagai tokoh/pejuang  pendidikan. Maka dengan kepergian beliau untuk selamanya semua merasa kehilangan, karena beliaulah pejuang nasib para guru yang telah mendapat tempat di hati masyarakat.

Di  kalangan keluarga Oemar Bakri, Dr. Sulistyo, M.Pd. yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) adalah tokoh yang konsisten dalam memperjuangkan aspirasi guru. Beliau memperjuangkannya hingga ke Senayan dengan menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI)mewakili Jawa Tengah. Totalitas beliau dalam memperjuangkan kesejahteraan guru agar terangkat tak kenal putus asa. Sehingga kesejahteraan guru menjadi isu penting yang selalu beliau angkat.  

Kini, saat para guru mulai memetik hasilnya, makam Dr. Sulistyo, M.Pd. sebagai tempat peristirahatan terakhir beliau menjadi salah satu tujuan yang sering dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah, baik dari kalangan pendidik maupun masyarakat umum sebagai wujud tanda terimakasihnya.

Makam yang terletak di tengah perbukitan tersebut dari kejauhan tampak begitu megah dengan dilengkapi  fasilitas penunjang seperti masjid, taman dan perpustakaan. Cerita tentang beliau bukan hanya sebagai tokoh pendidikan yang memperjuangkan nasib guru, namun  juga kisah perjuangan anak kampung dari pelosok Desa Kalitengah, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah yang kariernya cemerlang di dunia pendidikan. (Ma’ruf S Marmah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FTP 2024: Apresiasi bagi Guru dan Tenaga Kependidikan yang Mau & Mampu Keluar dari Zona Nyaman

Festival Transformasi Pendidikan (FTP) 2024 yang berlangsung di Stadion Manahan Solo, pada tanggal 15 November 2024, menjadi momen berharga ...